Kenaikanharga emas ini pun memberikan keuntungan besar. Harga emas Antam pada hari ini berada di rentang yang sama dengan periode Mei-Juni 2020 lalu. Merujuk harga jual emas Antam pada 29 Juli 2019 sebesar Rp771000 cuan dari selisih harga buyback dan harga beli mencapai Rp139000 atau 18 persen. Grafik Harga Emas Devino Rizki Arfan.
Home Pasar Tren Harga Emas Dunia 2019 A Font Kecil A Font Sedang A Font Besar Harga emas dunia sepanjang 2019 menunjukkan tren menguat. Dikutip posisi emas dunia pada Senin, 30/12 sebesar US$ per ounce. Angka ini terus menguat hingga US$ per ounce pada Selasa, 31/12 pukul WIB. Dalam setahun, harga emas dunia telah naik 19 persen year to date. Direktur PR Garuda Berjangka, Ibrahim menyatakan, pergerakan emas dunia dipengaruhi oleh ketegangan global, seperti perang dagang Tiongkok dan Amerika Serikat AS, perseteruan perdagangan enam bulan Jepang dan Korea Selatan, serta aksi demontrasi yang terjadi di Hong Kong. Situasi ini menyebabkan ketidakpastian yang memengaruhi investor dalam memilih logam mulai sebagai salah satu instrumen safe heaven. Data Terkait Data Stories Terkini Topik Trending Databoks Indonesia Portal data ekonomi dan bisnis. Bagian dari Katadata Indonesia. Hargatersebut mengalami kenaikan kurang lebih Rp 1.005/gramnya dari harga emas kemarin (10/4), yang berada diangka Rp 675.526 / gram untuk Balikpapan

– Berikut ini daftar harga emas Antam dan UBS di gerai Pegadaian hari ini Jumat 9 Juni 2023. Dalam situs resmi perusahaan BUMN tersebut, emas Antam ukuran berat 0,5 seharga Rp Ukuran 1 gram dijual dengan harga Rp Dan untuk ukuran 2 gram dijual dengan harga Rp Sementara harga Antam retro hari ini tersedia mulai dari 0,5 gram dengan harga Rp Ukuran 1 gram harganya Rp dan ukuran 2 gram Rp BacaMinta Tambang Emas Ilegal di Madina Ditutup, Massa Geruduk Polda Sumut Untuk Antam Retro, tersedia varian ukuran hingga gram. Selain logam mulia Antam, di Indonesia terdapat PT Untung Bersama Sejahtera UBS yang juga mengeluarkan produk emas batangan dan perhiasan. Untuk emas 24 karat produksi UBS ukuran berat 0,5 gram harganya kini Lalu ukuran 1 gram Rp dan 2 gram Rp Emas UBS tersedia hingga ukuran gram.

HargaEmas Hari Ini, 17 Maret 2020. Harga emas dunia mengalami tren pelemahan hingga kemarin, Senin (16/3/2020). (17/3/2020) pukul 18.41 WIB. Harga emas Comex untuk kontrak April 2020 juga turun 13,5 poin ke posisi US$1. Perusahaan Patungan Sandi Uno & Edwin Soeryadjaya Laba Rp7,3 Triliun pada 2019. Kenaikan harga saham portofolio pada iklan iklan Emas masih dan selalu menjadi instrumen yang banyak diminati masyarakat, baik itu masyarakat umum maupun dari kalangan trader. Bagi masyarakat umum terutama kaum hawa, emas banyak diburu dalam bentuk perhiasan cantik untuk dikenakan sebagai aksesoris, atau disimpan sebagai investasi. Sementara bagi trader, emas menjadi instrumen andalan tiap kali ekonomi global sedang tidak stabil, terutama saat perang dagang AS-China mulai mencuat dan ramai diperbincangkan. Namun, apakah pergerakan harga emas disebabkan oleh isu perang dagang saja? Ulasan artikel kali ini akan mengajak Anda untuk kilas balik apa saja faktor-faktor yang menggerakkan harga emas sepanjang tahun 2019. Agar persiapan trading emas Anda makin ciamik di tahun 2020 mendatang, simak dulu kaleidoskop harga emas 2019 berikut ini. Kaleidoskop Harga Emas Tahun 2019 Mengutip laporan dari Bloomberg, emas mencatatakan kenaikan sebesar 14% sepanjang tahun 2019 ini. Kenaikan itu mengulang keberhasilannya selama empat tahun belakangan, meski pada 2018 sempat menurun Saat artikel ini ditulis pada pertengahan Desember 2019, emas tengah diperdagangkan di harga $1468 per troy ounce. Padahal pada awal 2019, emas masih diperdagangkan di harga $1275 per troy ounce. Lantas, faktor apakah yang mampu mendongkrak harga emas hingga mengalami peningkatan sebanyak 14% itu? 1. Polemik Perang Dagang AS-China Perang dagang AS-China yang mulai mencuat sejak dua tahun belakangan belum juga usai hingga kini. Pencapaian keputusan yang dianggap alot antar dua negara adidaya tersebut menjadi penyebab utama. Akibatnya, perekonomian global pun turut goyah, termasuk perdagangan emas di pasar forex. Jika Anda melihat grafik pergerakan XAU/USD di bawah ini, tampak emas mengalami pergerakan yang cukup variatif sepanjang 2019. Pada awal tahun hingga pertengahan Februari 2019, emas menanjak hingga mencatatkan level tertinggi baru selama 10 pekan, tepatnya di level $1326. Kondisi tersebut didukung oleh pelemahan Greenback, karena para pelaku pasar tengah menantikan diskusi lanjutan antara AS-China di Washington pada 22 Februari 2019. Penguatan emas tersebut rupanya tak bertahan lama. Akhir Februari hingga April 2019, emas kembali melemah dan menyentuh level $1275 per troy ounce, karena pasar merasa optimis akan tercapainya kesepakatan dagang AS-China. Setelah itu, emas pun bergerak fluktuatif akibat adu tarif antara AS-China hingga akhir Mei lalu. Akan tetapi, emas kemudian mengalami penguatan cukup signifikan, terhitung mulai Juni hingga September 2019. Pada rentang waktu tersebut, penguatan emas didukung oleh isu perang dagang yang makin jauh dari kesepakatan, serta adanya konflik AS-Iran. Jika Anda perhatikan grafik pergerakan emas berikut, dapat dilihat bahwa emas menguat dari level $1280 hingga $1556 -level tertinggi selama 6 tahun. Kenaikan ini juga didukung oleh minat investor terhadap aset safe haven saat isu politik global masih mendera. Sayangnya, kilau emas di level tertingginya itu tiba-tiba memudar saat AS-China sepakat untuk kembali melakukan negosiasi pada Oktober. Logam mulia ini mengalami penurunan harga tertajam sepanjang tahun 2019, karena kewalahan menghadapi cepatnya "mood-swing" antara AS-China. Diketahui, saat itu harga emas jeblok lebih dari 2 persen ke kisaran 1, Emas pun lanjutkan pelemahannya hingga dua bulan berikutnya. Pada Oktober, penurunan harga emas disebabkan oleh kesediaan Presiden Trump untuk menandatangani kesepakatan dagang fase satu dengan China. Sementara pada November lalu, Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa pihaknya dan AS telah setuju untuk saling membatalkan tarif impor dalam beberapa fase. Meski belum ada keterangan waktu yang pasti mengenai kapan perjanjian tersebut akan diteken, para pelaku pasar telah mengasumsikan negosiasi tersebut sebagai sinyal positif. Emas juga berlanjut bearish hingga level $1466 karena adanya kabar bahwa China mengundang negosiator AS. Mengutip laporan dari Wall Street Journal, para petinggi Beijing telah mengundang negosiator AS untuk menghadiri ronde baru perundingan dagang bilateral secara face-to-face. Pun jelang akhir November lalu, Presiden dari kedua negara sama-sama memberikan komentar bernada optimis akan tercapainya kesepakatan. Presiden Xi mengatakan bahwa Beijing ingin segera mencapai kesepakatan dagang dengan Washington, sementara Presiden Trump mengatakan bahwa kesepakatan dengan China sudah sangat dekat. Praktis, emas pun ambruk hingga area $1453. Memasuki awal Desember ini, emas pun kembali bullish dan mencatatkan penguatan ke level $1479 karena prospek tercapainya kesepakatan dagang kembali suram. Presiden Trump menganggap jika hanya China-lah yang bersikukuh untuk segera mencapai kesepakatan. Di sisi lain, China mengklaim bahwa pihaknya tak mengejar tercapainya kesepakatan dagang segera, tetapi lebih pada keinginan pencabutan bea impor antar kedua negara. Campur tangan Presiden Trump dalam penandatangan UU HAM di Hong Kong juga kian menyurutkan prospek deal antara AS-China. Kementerian Luar Negeri China menyatakan penentangan dan mengancam akan mengambil langkah balasan, karena menganggap pemerintah asing ikut campur dalam masalah dalam negeri mereka. Kemarahan China terhadap campur tangan orang nomor satu di AS itu pun mengakibatkan investor ketar ketir. Mereka khawatir jika langkah Trump tersebut dapat mempengaruhi kesepakatan antara AS dengan China. Selain fluktuatif karena isu perang dagang, pergerakan aset safe haven satu ini juga dipengaruhi oleh prospek pemotongan suku bunga The Fed Fed Rate Cut yang berlangsung tiga kali sepanjang tahun 2019. Sejauh manakah pengaruh Fed Rate Cut terhadap pergerakan harga emas? Baca Juga Memahami Kebijakan Bank Sentral Suku Bunga, Stimulus, Dan Intervensi 2. Isu Pemotongan Suku Bunga The Fed Selain didukung isu perang dagang AS-China, fluktuasi harga emas juga dipengaruhi oleh kebijakan The Federal Reserve The Fed dalam menjaga stabilitas perekonomian negerinya. Sebagaimana diketahui, kisruh perang dagang AS-China disinyalir menjadi penyebab utama ketidakstabilan ekonomi AS. Benarkah demikian? Jika ditelisik mulai awal 2019, harga emas tampak beragam karena adanya isu pemotongan suku bunga The Fed selama beberapa kali. Pada pertengahan Februari lalu, emas sempat melemah tipis ke level $1326 setelah Ketua The Fed, Jerome Powell, nyatakan ekonomi AS masih sehat. Pelemahan itu pun berlanjut hingga menyentuh angka $1282 pada pertengahan April. Namun sejak Mei hingga akhir Juni, emas tampak perkasa dan bergerak menguat. Bahkan, XAU/USD sempat menembus level psikologis $1400 karena ditopang oleh isu Fed Rate Cut. Emas pun kian berkilau hingga level $1431 karena ekspektasi pemangkasan suku bunga hampir bisa dipastikan. Tepat pada 1 Agustus lalu, The Fed secara resmi menyatakan pemangkasan suku bunga sebesar 25bps dan membuat emas beregerak bullish. Emas bahkan berhasil mencatatkan level tertinggi mingguan di harga $1530 pasca Pidato Powell di Jackson Hole Symposium. Dalam pidato tersebut, Powell menyatakan jika ekonomi AS memang masih baik, tetapi tak menutup kemungkinan ia akan mengambil langkah selanjutnya jika diperlukan. Fed Rate Cut kedua di tahun 2019 dilakukan The Fed pada Kamis 19/September lalu. Sayangnya, Rate Cut kedua ini berujung pada pelemahan harga emas hingga $1490. Hal itu disebabkan oleh kurangnya kejelasan mengenai pandangan kebijakan moneter The Fed selanjutnya, mengingat pemangkasan suku bunga bank sentral menjadi salah satu katalis utama yang menopang kenaikan harga emas. Isu terakhir mengenai Fed Rate Cut ketiga bahkan mengakibatkan emas harus memperpanjang reli bearish hingga akhir Oktober 2019. Emas Masih Akan Jadi Aset Paling Berkilau Meski pergerakannya cenderung fluktuatif dan ekstrem sepanjang tahun ini, tetapi emas merupakan salah satu jenis instrumen investasi yang paling berkilau selama 20 tahun belakangan. Pun, emas diketahui menjadi salah satu aset yang selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Mengutip artikel yang dimuat oleh Business Insider, kinerja emas selalu naik hampir 20% per tahun. Terlepas dari adanya ketidakpastian politik serta perang dagang, kenaikan harga emas juga didukung oleh bertambahnya investor emas, serta saham perusahaan tambang emas yang kian diminati. Menurut David Roche, presiden dan ahli strategi global dari Independent Strategy, emas diperkirakan dapat melonjak sekitar 30% hingga mencapai level $2000 per ons tahun depan. Namun sebelum mencapai level $2000 tersebut, emas kemungkinan akan berada di angka $1600 terlebih dulu. Ditambah lagi, polemik perang dagang yang belum menemui titik kesepakatan kemungkinan masih menjadi katalis utama pergerakan harga emas tahun depan. Kaleidoskop harga emas tahun 2019 di atas bisa Anda jadikan acuan sebelum menyusun rencana trading selanjutnya. Dengan berbekal kaleidoskop harga emas dalam setahun ini, Anda bisa mencatat bagaimana pola pergerakan emas, serta faktor apa sajakah yang tampak mendominasi, baik secara teknikal maupun fundamental. Ingat, history repeats itself! Sejak emas banyak diminati sebagai instrumen trading terbaik saat perekonomian global sedang goyah, kebutuhan akan aplikasi penyedia informasi seputar logam mulia ini pun gencar dicari oleh para trader. No worries! Anda bisa menemukan informasi lengkap mengenai harga emas hingga ulasan-ulasan detail tentangnya dengan mengunduh aplikasi Dunia Emas. Simak ulasan selengkapnya di artikel "Aplikasi Trading Emas Pilihan Trader Jaman Now".
Margingold, secara ilustrasi: bila sebuah emas seharga 10 dolar anda dapat memilikinya dengan hanya bermodal 1 dolar. Sehingga jika Anda memiliki 10 dolar, maka Anda dapat memiliki 10 emas. Suatu saat jika harga setiap emas naik 1 dolar menjadi 11 dolar, maka ketika anda menjualnya kembali, anda menghasilkan profit 10 dolar.
Harga Logam Mulia > Riwayat Harga Emas dalam Rupiah Indonesia IDR pada bulan April 2019 Riwayat Harga Emas dalam Rupiah Indonesia IDR pada bulan April 2019 Emas Harga/gram Emas Harga/oz 01/04/19 02/04/19 03/04/19 04/04/19 05/04/19 08/04/19 09/04/19 10/04/19 11/04/19 12/04/19 15/04/19 16/04/19 17/04/19 18/04/19 19/04/19 22/04/19 23/04/19 24/04/19 25/04/19 26/04/19 29/04/19 30/04/19 2019 Emas Desember 2019 dalam IDR Emas November 2019 dalam IDR Emas Oktober 2019 dalam IDR Emas September 2019 dalam IDR Emas Agustus 2019 dalam IDR Emas Juli 2019 dalam IDR Emas Juni 2019 dalam IDR Emas Mei 2019 dalam IDR Emas April 2019 dalam IDR Emas Maret 2019 dalam IDR Emas Februari 2019 dalam IDR Emas Januari 2019 dalam IDR Harga Emas Hari Ini dalam IDR Grafik Emas 30 Hari dalam IDR Grafik Emas 60 Hari dalam IDR Grafik Emas 90 Hari dalam IDR Grafik Emas 1 Tahun dalam IDR Grafik Emas 2 Tahun dalam IDR Grafik Emas 5 Tahun dalam IDR Riwayat Harga Emas dalam IDR Harga Logam Temukan Dalam Webmaster Tambahkan tabel harga dan grafik logam mulia dari situs kami ke situs Anda secara gratis. Atur Format Tanggal, Waktu dan Angka Privacy and Terms © 2023
TRIBUNVIDEO.COM - Harga emas dunia turun lebih dari 1 persen ke level terendah dalam satu bulan pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Adanya tanda-tanda kemajuan dalam pembicaraan damai Rusia-Ukraina membuat investor mengurangi permintaan terhadap emas. Mengutip CNBC, Rabu (30/3/2022), harga emas berjangka Comex New York Exchange turun 1,5 persen menjadi di level 1.910,70 dollar AS
Jakarta, CNBC Indonesia - Kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi global dan kemungkinan penghentian sementara siklus pengetatan moneter Amerika Serikat AS diperkirakan akan membuat harga emas terus naik di 2019, menurut hasil jajak pendapat Reuters, Selasa 29/1/2019.Namun, harga logam mulia itu nampaknya akan cukup sulit untuk menembus melewati harga tertinggi yang dicetaknya baru-baru survei terhadap 36 analis dan trader menunjukkan harga perkiraan rata-rata untuk emas akan naik kembali menjadi US$ sekitar Rp 18,5 juta per troy ounce di 2019, naik sekitar 3% dari harga rata-rata tahun lalu dan lebih tinggi dari perkiraan dalam jajak pendapat yang sama tiga bulan lalu. Survei itu memproyeksikan harga akan berada di rata-rata US$ pada 2020, tepat di bawah harga tertingginya, yaitu US$ pada 2016 dan US$ tahun tahun 2018, harga emas mengalami penurunan tahunan pertama dalam tiga tahun, karena pasar saham yang melonjak dan tingkat suku bunga AS yang lebih tinggi menawarkan imbal hasil yang lebih baik bagi investor di sektor lain. Sementara itu, dolar AS yang lebih kuat membuat emas lebih mahal untuk pembeli yang tidak menggunakan mata uang harga logam mulia telah naik cukup kuat sepanjang tahun ini dan mencapai harga tertinggi dalam tujuh bulan. Harga emas kini berada di kisaran level teknis penting di US$ kenaikan suku bunga The Fed, mungkin akan melemahkan atau setidaknya tidak menguatkan dolar AS, koreksi saham AS lebih lanjut dan ketidakstabilan geopolitik yang sedang berlangsung, sedang membangun badai sempurna untuk menaikkan harga emas," kata Frederic Panizzutti dari MKS, dilansir dari pertumbuhan di China dan di negara lain, dan perang dagang AS-China telah menjatuhkan pasar saham dunia dari rekor tertinggi tahun lalu dan semakin meningkatkan kekhawatiran perlambatan ekonomi global. Hal ini membangkitkan kembali minat pada emas sebagai instrumen investasi yang itu, para ekonom mengatakan Federal Reserve AS akan memperlambat laju kenaikan suku bunga, dan ahli strategi mata uang yang disurvei oleh Reuters percaya bahwa reli dolar sebagian besar telah Infografis/Tips Investasi Emas/Arie PratamaSpekulan juga berpandangan positif, di mana pada bulan Desember di bursa Comex ada lebih banyak pelaku pasar yang percaya bahwa harga akan naik ketimbang turun."Kami melihat emas dalam pemulihan jangka panjang. Fase pertama, didorong oleh normalisasi sentimen di pasar berjangka, yang tampaknya akan selesai dan konsolidasi jangka pendek terlihat memungkinkan," kata analis Julius Baer, Carsten Menke."Fase kedua, ditandai dengan melemahnya dolar AS, harusnya dimulai sekitar pertengahan tahun ini, diikuti oleh fase ketiga pengembalian permintaan safe-haven begitu pertumbuhan dan kekhawatiran inflasi merambat ke pasar keuangan awal dekade berikutnya," katanya, mengutip sering dianggap sebagai perlindungan terhadap inflasi yang mengikis nilai aset video mengenai kilau harga emas di tahun Babi Tanah berikut ini. Artikel Selanjutnya Harga Emas Menguat, Merespons Data Manufaktur AS prm
HargaEmas Hari Ini Senin 1 April 2019 sebagaimana disampaikan oleh Manager Galeri 24 Distro Kedaton. Harga Emas Hari Ini Senin 1 April 2019 sebagaimana disampaikan oleh Manager Galeri 24 Distro Kedaton. Sabtu, 23 Juli 2022; Cari. Network. Tribunnews.com; TribunnewsWiki.com; TribunStyle.com;
Foto [Tak Hanya Logam Mulia, Perhiasan Saat Ini Banyak Diburu Warga Untuk Investasi.CNBC Indonesia Jakarta, CNBC Indonesia - Emas masih menjadi komoditas yang diminati investor sejak beberapa pekan terakhir. Namun seringkali, emas dibeli bukan untuk investasi melainkan sebagai instrumen pelindung nilai hedging. Kala investasi pada aset berisiko begitu menakutkan, pelaku pasar menggunakan emas untuk menghindari kerugian yang ke belakang, harga emas memang tercatat naik hingga 6,53% sepanjang semester I-2019. Angka kenaikan tersebut terbilang sangat tinggi. Pasalnya di semester I-2018 kenaikan harga emas hanya 1,01% harga emas disebabkan oleh sejumlah faktor terkait perekonomian global. Perang DagangSatu sentimen besar yang mendongkrak harga emas adalah eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat AS dan China. Pada 13 Mei 2019, Presiden AS, Donald Trump mengeluarkan perintah untuk menaikkan bea impor produk China senilai US$ 200 miliar menjadi 25% dari yang semula 10%.Padahal sebelumnya, proses negosiasi dagang yang panjang telah dilakukan oleh pihak AS dan perdagangan AS telah berkali-kali terbang ke Beijing untuk melakukan dialog tatap muka dengan negosiator China. Tidak jarang pula tim negosiator China bertandang ke Washington untuk melakukan agenda hingga awal Mei 2019, aura negosiasi sudah sangat positif. Bahkan kala itu sebuah draft kesepakatan dagang dikabarkan telah selesai dibuat dan siap untuk ditandatangani dalam waktu apa daya. Pada awal Mei 2019 Trump tiba-tiba menuding China telah menarik komitmen dari beberapa poin kesepakatan yang telah dirundingkan sebelumnya. Atas tudingan tersebut, Trump lantas meloloskan aturan tarif China sudah dapat ditebak, yaitu membalas dengan bea impor juga. Pemerintah China mulai 1 Juni 2019 memberlakukan bea impor tambahan antara 5-25% pada produk AS senilai US$ 60 begitu, 'derajat' perang dagang AS-China meningkat dari yang sebelumnya pada level tarif 10% menjadi 25%.Alhasil pelaku pasar makin digentayangi 'hantu' perlambatan ekonomi ekonomi global tentu bukan iklim yang mendukung untuk investasi pada aset berisiko. Alhasil emas banyak diburu dan melambungkan Penurunan Suku Bunga Acuan The FedPasca pasca komite pengambil kebijakan FOMC The Fed menggelar rapat pada 19 Juni 2019, Gubernur The Fed, Jerome Powell mengumumkan keputusan untuk menahan suku bunga di kisaran 2,25-2,5%.Namun, nada-nada dovish dalam pidato Powell membuat pelaku pasar semakin yakin bahwa suku bunga akan diturunkan di bulan selanjutnya."Pertanyaannya adalah, apakah risiko-risiko ini akan membebani prospek perekonomian? Kami akan bertindak jika dibutuhkan, termasuk kalau memungkinkan, menggunakan berbagai instrumen untuk menjaga ekspansi ekonomi," tuturnya, mengutip juga mengatakan bahwa The Fed akan menunda normalisasi neraca bila suku bunga diturunkan. Hal itu akan berdampak pada peningkatan likuiditas yang cukup pidato tersebut, probabilitas The Fed menurunkan suku bunga25 basis poin pada bulan Juli melonjak ke level 73,9%, seperti dikutip dari CME Fedwatch. Sehari sebelumnya, angka probabilitas skenario tersebut masih 68,5%.Tanpa suku bunga yang yang memadai, dolar AS seakan kurang fondasi dalam menghadapi gempuran mata uang lain. Nilainya jadi rentan emas menjadi relatif lebih murah bagi pemegang mata uang lain. Hal itu terjadi karena emas ditransaksikan dalam dolar. Tak heran investor gencar memburu emas dan membuat harganya Emas Sudah Tinggi?Meski demikian, nyatanya secara rata-rata harga emas di tahun ini masih lebih rendah dibanding tahun sepanjang semester I-2019, rata-rata harga emas berada di level US$ ounce. Sementara pada periode yang sama tahun 2018, rata-rata harga emas mencapai US$ RevinitifTIM RISET CNBC INDONESIA Artikel Selanjutnya Wow! Harga Emas Dunia Diprediksi Tembus Rp 4,5 Juta/gram taa/taa
Postedon April 16, 2020 by Kresna. Harga Emas Dunia (skripsi dan tesis) Dibandingkan berlian atau batu perhiasan lainnya, emas adalah salah satu instrumen investasi yang dipakai oleh masyarakat pemodal sebagai lindung nilai atas asset yang dimiliki selama ribuan tahun hingga saat ini. Emas disamping memiliki nilai investasi, juga mengandung

Jakarta Harga emas menguat pada perdagangan Senin Selasa waktu Jakarta, dibantu oleh kurs dolar Amerika Serikat AS yang melemah. Harga emas dunia harga terjebak dalam kisaran ketat karena para pedagang mengalihkan perhatian mereka ke data ekonomi minggu ini yang dapat mempengaruhi keputusan kebijakan Bank Sentral AS, Federal Reserve The Fed selanjutnya. Dikutip dari CNBC, Selasa 25/4/2023, harga emas hari ini di pasar spot naik 0,3 persen menjadi USD per ons. Sementara harga emas berjangka AS naik 0,4 persen menjadi USD Harga Emas Naik Usai Suku Bunga AS Tak Berubah Selain Jusuf Hamka, Pria Ini juga Pernah Tagih Utang ke Pemerintah Harga Emas Antam Hari Ini Turun Lagi, Paling Murah Rp Harga emas berubah positif setelah laporan Fed Dallas menunjukkan aktivitas manufaktur di Texas berkontraksi pada bulan April, menyoroti korban ekonomi dari siklus pengetatan suku bunga Fed. “Pasar menunggu data ekonomi berikutnya yang berpotensi mengguncangnya ke satu arah atau yang lain,” kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures David Meger Kurs dolar AS melemah 0,5 persen, membuat harga emas batangan dengan harga greenback lebih menarik bagi pembeli di luar negeri. Harga emas turun di bawah USD minggu lalu karena pernyataan hawkish pejabat The Fed dan setelah survei menunjukkan aktivitas bisnis AS dan zona euro meningkat pesat pada bulan April. Pasar sekarang mengharapkan peluang 91 persen dari kenaikan Fed 25 basis poin pada pertemuan 2-3 Mei mendatang, menurut alat CME FedWatch. Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas yang tidak menghasilkan. “Meskipun akan membutuhkan katalis baru untuk melihat harga kembali di atas USD per ons, emas tidak mungkin turun di bawah USD dalam waktu dekat,” tulis analis Kinesis Money Rupert Rowling dalam sebuah catatan. Selain harga emas, harga platinum merosot 3,4 persen menjadi USD per ons dan paladium anjlok 4,5 persen menjadi USD Sedangkan harga perak naik 0,7 persen menjadi USD 25,20. Awas, Harga Emas Dunia Berpotensi Anjlok Pekan IniIlustrasi Logam Mulia iStockphotoHarga emas dunia melemah di bawah USD per ons dalam penutupan perdagangan pada Jumat lalu dan menghapus semua sentimen bullish yang telah diciptakan. Para analis dan investor melihat dengan berbagai sentimen yang lebih banyak mengangkat mengenai keadaan pasar keuangan ini, aksi jual emas masih akan terjadi sehingga akan mendorong harga emas dunia akan terus melemah. Data ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan dan ancaman bahwa angka inflasi sudah mendekati di jalur ekonomi yang lebih baik telah mendorong harga emas untuk mengakhiri minggu kemarin mendekati level terendah dua minggu. Para analis di Wall Street memperkirakan harga emas masih memiliki ruang untuk bergerak lebih rendah dalam waktu dekat karena kemungkinan sentimen yang ada belum banyak berubah. Sentimen bullish juga mulai terkikis di antara investor ritel bahkan saat mereka memperkirakan harga emas dunia akan terus diperdagangkan di sekitar USD per ons pada minggu ini. "Beberapa investor mungkin terjebak di sisi yang salah dan mereka dapat menghadapi beberapa margin call dengan penutupan mingguan di bawah USD Kita dapat melihat beberapa tekanan jual lebih lanjut," kata Direktur Lindung Nilai Walsh Trading, Sean Lusk. Ia melihat harga emas telah kembali di kisaran USD dan kemungkinan besar untuk bisa menyentuh USD akan sangat sulit dicapai. "Namun Anda tidak dapat mengabaikan berapa banyak dukungan yang telah ada di pasar emas. Penurunan akan terus dibeli." tambah dia. Lusk memperkirakan bahwa harga emas bisa jatuh serendah USD per ons dalam waktu dekat. Namun, dia mengharapkan investor untuk melihat harga emas yang lebih rendah sebagai peluang strategis untuk melindungi diri dari ancaman inflasi yang sedang berlangsung dan potensi resesi serta krisis perbankan yang lebih dalam. Dengan meningkatnya tekanan sisi bawah, banyak analis tidak memaksan dan menunggu untuk melihat seberapa besar momentum yang dimiliki potensi koreksi harga emas Survei KitcoIlustrasi Logam Mulia iStockphotoMinggu ini 23 analis Wall Street berpartisipasi dalam Survei Emas Kitco News. Hasilnya, di antara para peserta tersebut sebanyak enam analis atau 26 persen memperkirakan harga emas akan bullish dalam waktu dekat. Pada saat yang sama, delapan analis atau 35 persen bersikap bearish untuk minggu ini. Di luar itu, sembilan analis atau 49 persen melihat harga emas dunia akan diperdagangkan sideways atau mendatar. Sementara itu, 618 suara diberikan dalam jajak pendapat online. Dari jumlah tersebut, 329 responden atau 53 persen memperkirakan emas akan naik minggu ini. Sedangkan 166 responden lainnya atau 27 persen mengatakan harga emas akan lebih rendah. Sementara 123 pemilih atau 20 persen memilih netral dalam waktu dekat. Meskipun para investor ritel masih berada dalam sentimen bullish pada harga emas dalam waktu dekat ini, namun sentimennya turun tajam. Minggu lalu 68 persen investor ritel bullish pada harga emas. Dari harga survei, analis melihat harga emas berjuang kembali ke level USD dengan target harga rata-rata USD per AnalisPetugas menunjukkan sampel logam mulia di Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis, 23/7/2020. Usai cetak rekor ke posisi termahalnya di Rp 982 ribu, harga emas PT Aneka Tambang Tbk Emas Antam kembali turun Rp menjadi Rp 977 ribu per gram pada perdagangan hari ini. YuniarBagi analis, penurunan harga emas sebesar 1,4 persen pada minggu lalu tidak mengejutkan karena ekspektasi pasar seputar kebijakan moneter Federal Reserve telah berubah menjadi hawkish. CME FedWatch Tool menunjukkan kenaikan 25 basis poin bulan depan diperkirakan akan terjadi. Pada saat yang sama, karena kekhawatiran inflasi baru, pasar memperkirakan potensi kenaikan suku bunga lebih jauh mendekati akhir tahun. presiden Adrian Day Asset Management, Adrian Day, memperkirakan harga emas akan bearish pada waktu dekat karena pergeseran ekspektasi suku bunga. "Emas naik terlalu cepat di bulan Maret karena premis palsu dari pivot Federal Reserve yang akan segera terjadi. Sekarang emas akan terkoreksi karena persepsi itu berubah," katanya. Beberapa analis telah mencatat bahwa pergeseran ekspektasi suku bunga mendorong imbal hasil obligasi dan dolar AS, menciptakan dua hambatan utama untuk emas. Direktur Pelaksana Bannockburn Global Forex Marc Chandler mengatakan, harga emas akan bergerak lebih rendah minggu ini. Namun, dia menambahkan bahwa penurunan di bawah USD akan menjadi aksi jual yang berarti. Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

LtEtBER.
  • 0p3hdp9jw6.pages.dev/275
  • 0p3hdp9jw6.pages.dev/361
  • 0p3hdp9jw6.pages.dev/381
  • 0p3hdp9jw6.pages.dev/257
  • 0p3hdp9jw6.pages.dev/186
  • 0p3hdp9jw6.pages.dev/379
  • 0p3hdp9jw6.pages.dev/307
  • 0p3hdp9jw6.pages.dev/285
  • 0p3hdp9jw6.pages.dev/10
  • harga emas dunia april 2019