selengkapnyaberikut ini. Perhatikan gambar berikut ini : Penggunaan matriks pada transformasi geometri adalah sebagai berikut : Jenis - jenis transformasi geometri : 1. Translasi Translasi adalah salah satu jenis transformasi yang berguna untuk memindahkan suatu titik sepanjang garis lurus dengan arah dan jarak.
- Peta merupakan wujud lukisan dari permukaan bumi yang diperkecil menggunakan skala tertentu. Dengan adanya peta, penampakan permukaan bumi dari arah atas dapat digambarkan. Mengutip Modul 2 Geografi 2017, pengertian peta adalah gambaran fakta permukaan bumi, mulai dari sebagian sampai seluruhnya, hingga dapat disaksikan dari atas melalui bidang datar atau media apa pun yang didatarkan. Peta digambar dengan skala tertentu untuk menentukan ukurannya. Lalu, di dalamnya juga termuat simbol-simbol tertentu yang melambangkan penampakan bumi, misalnya sungai, danau, jalan, dan lain-lain. Selama ini, muncul banyak jenis peta. Berdasarkan jenisnya, macam-macam peta bisa dikelompokkan menjadi 4 kategori. Keempatnya adalah macam-macam peta berdasarkan skala, isi, bentuk, dan sumber datanya. Masing-masing dari jenis peta itu memiliki fungsi tertentu. Berdasarkan penjelasan dalam Modul Pembelajaran SMA Geografi 202010-12, berikut ini penjelasan mengenai macam-macam peta berdasarkan jenisnya yang diklasifikasikan menjadi 4 Macam-macam Peta Berdasarkan Isinya Ada 2 jenis peta berdasarkan isinya, yakni peta umum ikhtisar dan peta khusus tematik. Untuk peta umum, ada 2 macam pula, yakni peta topografi dan peta korografi. Berikut penjelasan mengenai 2 macam peta berdasarkan isinya Peta umum ialah peta yang melukiskan penampakan segala yang ada di permukaan bumi di satu wilayah. Peta khusus adalah peta yang menyajikan gambaran penampakan dengan fokus tertentu. Misalnya, gambar penampakan kepadatan penduduk di sebuah daerah. 2. Macam-Macam Peta Berdasarkan Skalanya Ada 5 jenis peta berdasarkan ukuran skalanya. Berikut ini jenis-jenis peta tersebut Peta Kadaster berskala 1100 – 1 untuk menggambar peta sertifikat pembuatan tanah Peta Skala Besar berskala 1 – 1 untuk menggambar wilayah sempit, seperti kabupaten Peta Skala Sedang berskala 1 – 1 untuk wilayah yang agak luas, misal provinsi Peta Skala Kecil berskala 1 – 1 untuk daerah yang cukup luas, misal negara Peta Skala Geografis berskala lebih dari 1 menggambar penampakan Asia atau dunia. 3. Macam-macam Peta Berdasarkan Bentuknya Ada tiga jenis peta berdasarkan bentuknya, yakni timbul, datar, dan digital. Berikut ini penjelasan mengenai ketiganya Peta Timbul menggambarkan permukaan bumi dengan wujud sebenarnya, misal peta relief Peta Datar peta yang dibuat pada sebuah bidang datar, mulai dari kertas, kain, dan lain-lain Peta Digital data peta ada di pita magnetik dan pengolahan serta penyajiannya melalui komputer 4. Macam-macam Peta Berdasarkan Sumber Datanya Di dalam klasifikasi berdasarkan sumber data, jenis peta dibagi menjadi dua macam, yakni peta induk basic map dan peta turunan derived map. Berikut ini penjelasannya masing-masing Pada peta induk adalah peta yang dihasilkan langsung dari data temuan di lapangan. Peta turunan adalah peta yang digambafr berdasar data dari peta lain yang sudah pernah dibuat. - Pendidikan Kontributor Yuda PrinadaPenulis Yuda PrinadaEditor Addi M Idhom Membahasmateri Geografi tidak lengkap tanpa materi peta. Materi ini sudah elo pelajari sejak kelas 10. Mulai dari skala peta, rumus skala peta, sampai mengetahui jenis-jenisnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), peta berarti gambar atau lukisan yang menunjukkan letak tanah, laut, sungai, gunung, dan sebagainya. Halo, Sobat Zenius! Kali ini gue mau ngajak elo semua buat membahas skala peta, mulai dari pengertian, rumus skala peta geografis, jenis, hingga contoh soal dan pembahasannya. Sobat Zenius tahu nggak, sih? Kalau skala itu adalah salah satu elemen penting yang ada di dalam peta? Eits, kenapa tuh? Hal ini dikarenakan skala itu yang bertanggung jawab menjadi pembatas antara realita di lapangan dan informasi yang ada di peta. Elo bayangin, deh, kalau nggak ada skala, peta-peta yang ada di dunia ini nggak bakal beres-beres deh bikinnya! Bakalan gede banget, Sob. Nah, kira-kira seperti apa jenis-jenis skala peta? Sebelum beranjak ke situ, gue mau mulai artikel ini dengan pengertiannya. Apa Itu Skala Peta?Rumus Skala Peta GeografisMacam-macam Skala pada PetaMacam-Macam Peta Berdasarkan SkalaContoh Soal Skala Peta dan Pembahasan Apa Itu Skala Peta? Sumber Andrew Neel dari Pexels Peta adalah gambaran kenampakan wilayah permukaan bumi, baik itu sebagian atau seluruhnya, yang disajikan pada bidang datar yang ukurannya telah diperkecil berdasarkan skala tertentu. Peta berguna sebagai suatu alat atau pedoman bagi elo yang lagi kepingin pergi ke suatu tempat, biar nggak nyasar. Kalau zaman sekarang sih, elo mungkin kenalnya sama bentuk peta yang lebih modern, yaitu Google Maps atau Waze. Selain itu, peta juga ngasih berbagai macam informasi dari suatu wilayah. Misalnya, bentuk suatu wilayah, jarak, potensi sumber daya, dan sebagainya. Sementara itu, yang dimaksud dengan skala peta adalah perbandingan antara ukuran atau jarak dari suatu wilayah tertentu yang ada di peta dengan ukuran atau jarak sebenarnya yang ada di lapangan. Skala gunanya buat apaan, sih? Misal, elo pengen tahu jarak antara dua wilayah tertentu nih, elo bisa langsung tengok ke jarak antara kedua wilayah itu yang ada di peta deh. Dari situ, elo tinggal ngitung-ngitung dikit, terus ketahuan deh, jarak aslinya! Jadi elo nggak perlu repot-repot datang langsung ke wilayah tersebut di dunia nyata, Sobat Zenius. Rumus Skala itu sebenernya cukup sederhana. Cukup kayak yang ada di bawah ini. Skala = Jarak sebenarnya di lapangan Jarak pada peta Nah, kalau elo otak-atik nih, dari rumus skala di atas tadi, bisa jadi kayak gini Jarak pada peta = Jarak sebenarnya Skala Jarak sebenarnya = Skala x Jarak pada peta Nah, ada juga nih, cara ngitung ketika suatu skala pada peta itu mau elo perbesar atau perkecil. Skala baru setelah diperkecil = Skala x Jumlah pengecilan Skala baru setelah diperbesar = Skala Jumlah perbesaran Untuk belajar Rumus Skala beserta Contoh Soalnya, klik link berikut Cara Menghitung Skala Peta dan Mencari Jarak Sebenarnya. Macam-macam Skala pada Peta Nah, setelah mengetahui pengertiannya, mari kita lanjut membahas mengenai jenis skala peta. Skala Angka atau Numerik Skala angka atau numerik ini mungkin adalah jenis skala yang paling sering elo temukan. Penulisan skala ini menggunakan angka. Ilustrasi skala numerik Sumber Manajemen Sekolah Misalnya, nih, terdapat sebuah skala berikut di peta, yakni 1 Itu berarti, jarak 1 cm di peta tersebut mewakili jarak cm di lapangan. Skala Garis atau Grafis Skala grafis atau grafis merupakan jenis skala yang ditunjukkan dengan menggunakan garis lurus yang terbagi ke dalam ruas-ruas. Nah, setiap ruasnya ini memiliki ukuran yang sama. Ilustrasi skala garis Dok. Manajemen Sekolah Misalnya, satu ruas pada suatu skala garis itu mewakili 10 km di lapangan. Itu berarti, 1 cm di peta tersebut sama dengan jarak 10 km di lapangan. Skala grafis adalah skala peta yang mempunyai bentuk batang atau garis-garis. Skala Verbal Sesuai dengan namanya, skala verbal merupakan jenis skala yang ditunjukkan dengan menggunakan kalimat. Nah, misalnya dituliskan begini di sebuah peta “Skala 1 cm untuk 5 km”. Itu berarti, 1 cm di peta mewakili jarak 5 km di lapangan. Pelajari lebih lanjut Konsep Peta dengan membaca artikel berikut Pengertian Peta, Fungsi, Unsur, Jenis, dan Contohnya. Macam-Macam Peta Berdasarkan Skala Peta Kadaster atau Teknik Sumber Materi Ipa Peta kadaster atau teknik merupakan jenis skala peta yang memiliki skala antara 1 100 hingga 1 5000. Peta ini biasanya digunakan untuk melakukan penggambaran ukuran suatu tanah tertentu. Jadi, kalau elo mau bikin sertifikat tanah, bisa pake peta ini. Peta Skala Besar Ilustrasi peta skala besar Dok. Kecamatan Batununggal Peta skala besar adalah peta yang skalanya berukuran antara 1 5000 hingga 1 Peta ini biasanya digunakan untuk menunjukkan wilayah-wilayah yang relatif kecil dan sempit, kayak kelurahan, kecamatan, atau desa. Peta Skala Sedang Sumber Peta Tematik Indo Peta skala sedang merupakan jenis peta yang memiliki skala antara 1 hingga 1 Peta ini biasanya digunakan untuk menggambarkan wilayah yang relatif cukup luas, seperti kota atau provinsi. Peta Skala Kecil Ilustrasi peta skala kecil Book Peta skala kecil merupakan jenis peta yang memiliki skala antara 1 hingga 1 Peta ini biasanya digunakan untuk menunjukkan wilayah-wilayah yang lebih luas, seperti pulau atau negara. Peta Geografi Peta dunia umumnya punya skala lebih dari 1 Dok. Peta geografi merupakan jenis peta yang memiliki skala lebih dari 1 Peta ini biasanya digunakan untuk menggambarkan wilayah regional, benua, hingga seluruh dunia. Materi Video – Penentuan Skala Peta Gimana sih cara menentukan skala peta? Buat yang sudah berlangganan paket belajar Zenius, kamu bisa temukan jawabannya lewat empat video pembahasan khusus tentang Penentuan Skala Peta. Jangan lupa login dulu ya, untuk mengaksesnya! Contoh Soal Skala Peta dan Pembahasan Contoh Soal 1 Diketahui, jarak sebenarnya antara kota Y ke Z adalah 2 km. Di peta, terdapat skala 1 Berapakah jarak kota Y ke kota Z pada peta tersebut? Pembahasan a. 2 km = cm. b. Jarak pada peta = jarak sebenarnya skala Jarak pada peta = cm cm Jarak pada peta = 4 cm. Jadi, jarak kota Y ke kota Z pada peta tersebut adalah 4 cm. Contoh Soal 2 Diketahui sebuah peta memiliki skala 1 Berapa skala peta tersebut setelah diperkecil sebanyak 2 kali? Pembahasan Skala peta baru = skala x jumlah pengecilan Skala peta baru = x 2 Skala peta baru = Jadi, skala peta baru tersebut adalah 1 Demikian penjelasan singkat mengenai peta skala beserta jenis, rumus, hingga contoh soal dan pembahasannya. Buat Sobat Zenius yang mau belajar materi di atas lewat video pembelajaran, elo bisa banget belajar dari Zenius. Lewat video pembelajaran, materinya dikemas dengan menarik sehingga memudahkan elo untuk memahaminya. Klik banner di bawah ini, ya, buat aksesnya! Kemudian, Sobat Zenius juga bisa mengakses materi mata pelajaran lainnya lewat video pembelajaran beserta contoh soal dan pembahasan melalui paket belajar Aktiva Sekolah dari Zenius. Lewat paket tersebut, elo juga berkesempatan ikut ujian try out sekolah hingga mengikuti sesi live class per minggu bareng ZenTutor. Jangan sampai kelewatan, ya! Klik banner di bawah ini buat berlangganan dari sekarang! Gimana, Sobat Zenius? Wah, ternyata skala banyak macamnya dan menarik, ya? Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk menambah wawasan elo dan bikin elo semangat buat cari tahu lebih banyak, ya! Originally published September 7, 2021Updated by Maulana Adieb
SoalPilihan Ganda Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian. 1. Perhatikan pernyataan di bawah ini! (1) Pada umumnya susah diukur. (2) Dapat diukur berdasarkan satuan tertentu. (3) Mengolah data menggunakan skala sikap. (4) Mengolah data menggunakan statistik. Berdasarkan pernyataan di atas, yang termasuk data kualitatif yaitu nomor
- Peta merupakan salah satu bentuk implementasi geografi yang paling tua. Hingga sekarang, peta menjadi pengejawantahan salah satu prinsip ilmu geografi, yakni deskripsi. Kata 'peta' atau 'map' dalam bahasa Inggris berakar pada bahasa Yunani kuno, yaitu 'mappa' yang makna harfiahnya adalah taplak meja. Penggunaan kata 'mappa' pada era Yunani kuno tersebut dilatarbelakangi oleh kebiasaan penggambaran peta di kain yang menyerupai taplak. Istilah lain yang berkaitan dengan peta adalah kartografi. Berakar pula dari bahasa Yunani kuno, kata terakhir merupakan gabungan dari karto/carto permukaan dan grafi gambaran/bentuk. Dari segi bahasa, kartografi berarti gambaran tentang permukaan, dan ia digunakan sebagai istilah lain untuk ilmu membuat peta. Sementara dalam kajian geografi, pengertian peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil sesuai dengan ketampakannya dari atas. Peta juga bisa didefinisikan sebagai gambaran atau representasi unsur-unsur kenampakan abstrak yang berkaitan dengan permukaan bumi dan digambarkan di bidang merujuk definisi dari Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional Bakorsurtanal, peta adalah wahana untuk penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan, yang menjadi sumber informasi dalam kegiatan perencanaan dan pengambilan keputusan di tahapan dan tingkatan pembangunan. Pengertian peta yang lainnya bisa merujuk pada definisi dari International Cartography Association ICA. Mengutip publikasi resmi UNY bertajuk Kartografi Dasar 2010, ICA merumuskan bahwa definisi peta adalah gambaran konvensional yang dibuat dengan menggambarkan elemen-elemen di permukaan bumi dan gejala yang berhubungan dengannya. Merujuk definisi-definisi di atas, dapat dipahami bahwa peta pada dasarnya memuat serangkaian informasi yang kompleks terkait dengan permukaan bumi dan hal itu disampaikan melalui bentuk gambar. Supaya gambar dalam peta dipahami oleh khalayak umum, maka perlu ada bahasa atau simbol yang sama-sama dimengerti maksudnya oleh pembuat maupun pembaca peta. Itulah kenapa, dalam peta terdapat 9 unsur yang menggambarkan bagaimana informasi mengenai permukaan bumi digambarkan. Salah satu contoh unsur peta yang paling dikenal ialah skala. Untuk memahami bagaimana penggunaan peta, perlu diketahui pula setidaknya ada 8 fungsi peta, yakni Memberi informasi tentang posisi atau lokasi relatif suatu tempat di permukaan bumi. Memberi informasi tentang ukuran, luas daerah, dan jarak di permukaan bumi. Memberi informasi tentang bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti bentuk benua, negara, gunung dan lainnya. Menyajikan data tentang potensi suatu daerah. Mengomunikasikan informasi yang terkait dengan keruangan. Menyimpan informasi keruangan. Membantu sejumlah pekerjaan teknis, seperti konstruksi jalan, navigasi, atau perencanaan. Membantu pembuatan desain terkait keruangan, seperti desain jalan dan bahan analisis spasial. Mengetahui berbagai jenis peta juga penting untuk memahami lebih jauh bagaimana produk ilmu geografi ini digunakan dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan keruangan. Selama ini, ada banyak jenis peta yang terbagi dalam sejumlah kategori. Jenis-jenis Peta dan Contohnya Jenis-jenis peta bisa dibagi setidaknya jadi 4 kategori. Keempatnya adalah jenis peta berdasarkan skala, isi, bentuk dan sumber datanya. Menukil salah satu bab dalam Modul Geografi terbitan Kemdikbud 2020 serta sejumlah sumber lainnya, berikut ini jenis-jenis peta beserta penjelasan dan contohnya. 1. Jenis-jenis peta berdasarkan isinyaBerdasarkan isinya, jenis peta bisa dibedakan dalam 2 kelompok, yakni peta umum dan peta khusus. Masing-masing dari jenis tersebut nantinya juga bisa dibagi dalam beberapa macam lagi. Pertama, peta umum, atau disebut juga peta ikhtisar, yakni peta yang menggambarkan segala hal di suatu wilayah, seperti sungai, danau, jalan dan lain sebagainya. Peta umum ini masih dibagi lagi jenisnya menjadi peta topografi dan peta chorografi. Peta topografi merupakan peta yang menggambarkan bentuk permukaan bumi. Peta topografi juga masih digolongkan menjadi tiga jenis, yakni Peta planimetrik peta yang menyajikan beberapa jenis unsur permukaan bumi tanpa penyajian informasi ketinggian. Peta kadaster peta yang menyajikan data mengenai kepemilikan tanah, ukuran, dan bentuk lahan serta beberapa informasi lainnya. Peta bathimetrik peta yang menyajikan informasi kedalaman dan bentuk dasar laut. Topografi merujuk pada semua kenampakan permukaan bumi yang dapat diidentifikasi, baik dari sifat alamiahnya seperti aliran sungai maupun sifat dari buatan manusia yang mendapat posisi khusus semisal jalan dan permukiman. Peta topografi biasa berskala besar, yaitu 1 atau 1 itu, menukil salah satu publikasi Kementerian PUPR, peta topografi memuat 2 unsur utama. Keduanya adalah ukuran relief yang didasarkan pada variasi dalam ketinggian, dan ukuran posisi planimetrik suatu obyek atau kenampakannya di permukaan topografis. Contoh peta topografi bisa dilihat dalam publikasi BMKG mengenai analisis banjir di Kalimantan Utara yang dapat dilihat via link ini. Contoh lainnya adalah Peta Rupa Bumi Indonesia RBI yang bisa dicek melalui tautan selanjutnya dari peta umum adalah peta chorografi. Pengertian peta chorografi adalah peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian kenampakan dari permukaan bumi. Peta chorografi umumnya berskala sedang hingga kecil, antara 1 hingga di atas 1 Contoh peta chorografi adalah atlas dunia. 2. Jenis-jenis peta berdasarkan skalanyaBerdasarkan skalanya, peta bisa dibedakan menjadi empat jenis. Keempatnya adalah berikut ini Peta kadaster, berskala 1100 – 15000. Contohnya peta yang dipakai untuk membuat peta dalam sertifikat pembuatan tanah. Peta skala besar berskala 1 – 1 Contohnya peta yang dipakai untuk menggambarkan wilayah yang relatif sempit, seperti peta kabupaten. Peta skala sedang berskala 1 – 1 Contohnya peta yang digunakan untuk menggambarkan wilayah yang agak luas, seperti peta provinsi. Peta skala kecil berskala 1 – 1 Contoh peta yang biasanya digunakan untuk menggambarkan daerah yang cukup luas, seperti peta negara Indonesia. Peta skala geografis berskala lebih besar dari 1 Contohnya peta dunia. 3. Jenis-jenis peta berdasarkan bentuknyaDari segi bentuknya, peta bisa dibagi menjadi jenis. Ketiganya adalah peta timbul, peta datar, dan peta digital. Penjelasannya mengenai 3 jenis peta berdasarkan bentuknya itu adalah berikut ini Peta timbul peta jenis timbul menggambarkan bentuk di permukaan bumi yang sebenarnya. Contohnya adalah peta relief. Peta datar peta biasa peta ini dibuat di atas bidang datar. Contoh peta di kertas, peta di kain, dan peta di kanvas. Peta digital peta yang datanya terdapat tersimpan di suatu pita magnetik. Pengolahan dan penyajian data peta digital ini menggunakan teknologi komputer. Karena itu, peta digital dapat ditayangkan melalui monitor komputer maupun layar televisi. Contohnya adalah google maps. 4. Jenis-jenis peta berdasarkan sumber datanyaApabila dilihat dari sisi sumber datanya, peta bisa dikategorisasikan menjadi 2 jenis. Kedua jenis tersebut adalah peta induk dan peta turunan. Penjelasannya bisa dicermati di bawah Peta Induk atau Basic Map. Peta induk merupakan peta yang dihasilkan dari kegiatan survei langsung di lapangan. Peta induk bisa dipakai sebagai dasar untuk pembuatan peta topografi, sehingga dapat dikatakan pula sebagai peta dasar basic map. Peta ini dapat menjadi acuan dalam pembuatan peta-peta Peta Turunan atau Derived Map. Peta turunan dibuat berdasarkan acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan. Peta turunan tidak bisa digunakan sebagai peta dasar. - Pendidikan Penulis Addi M IdhomEditor Iswara N Raditya
Pengumpulandata dari pandangan mereka berdua adalah suatu prosedur yang cara sistematis dengan cara memperoleh data yang telah dinilai penting. Jenis-Jenis Data. Berikut dibawah ini merupakan beberapa jenis dari data, antara lain. Berdasarkan Tipe Penelitian. Dalam tipe penelitian jenis data terbagi menjadi dua yaitu sebagai berikut. Data
Mungkin kalian pernah berpikir ada berapa jenis peta?. Dan kalian bingung membedakan peta tersebut. Berikut ini akan saya jelaskan tentang jenis-jenis peta. Ada banyak faktor yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan peta. Jenis-jenis peta dapat diklasifikasikan sebagai berikut. a. Berdasarkan skalanya 1 Peta kadaster, yaitu peta yang berskala antara 1 100 sampai dengan 1 Peta ini digunakan untuk menggambarkan luas tanah dan sertifikat tanah. 2 Peta skala besar, yaitu peta yang berskala antara 1 sampai dengan 1 Peta ini digunakan untuk menggambarkan daerah yang sempit, misalnya peta kelurahan, peta desa, peta kecamatan, dan peta kota. 3 Peta skala sedang, yaitu peta yang berskala antara 1 sampai dengan 1 Peta tersebut digunakan untuk menggambarkan daerah agak luas, misalnya Peta Provinsi Jawa Barat, Provinsi Sumatra Utara, dan sebagainya. 4 Peta skala kecil, yaitu peta yang berskala antara 1 sampai dengan 1 Peta ini digunakan untuk menggambarkan daerah yang cukup luas, misalnya Peta Indonesia dan Peta Amerika Serikat. 5 Peta skala geografis, yaitu peta yang berskala lebih kecil dari 1 Peta ini digunakan untuk menggambarkan kelompok negara, misal Peta Negara-Negara Eropa, Peta Negara-Negara Asia Tenggara, Peta Benua Australia, dan Peta Dunia. b. Berdasarkan Isinya Ditinjau dari isi peta atau benda-benda yang digambarkannya, peta dibagi menjadi dua, yaitu peta umum dan peta khusus. 1 Peta umum adalah peta yang menggambarkan segala sesuatu yang bersifat umum dari kenampakan yang ada di permukaan bumi. Kenampakan umum, seperti gunung, sungai, sawah, jalan raya, jalan kereta api, laut, lautan dan sebagainya. Peta-peta yang termasuk peta umum adalah sebagai berikut. a Peta chorografi, yaitu peta yang berisikan kenampakan yang bersifat umum dan global dari daerah yang luas. Biasanya berskala kecil sampai berskala sedang, seperti Peta Dunia dalam atlas. b Peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan bentuk relief permukaan bumi yang bersifat alami. Relief tersebut meliputi gunung, pegunungan, lembah, dataran tinggi, dataran rendah, danau, sungai, rawa. Ada juga yang buatan manusia, antara lain permukiman, jaringan lalu lintas, bangunan-bangunan industri dan bendungan. Peta Topografi Gunungkidul Peta topografi berbeda dengan peta jenis lain. Peta topografi menunjuk- kan keragaman ketinggian permukaan bumi. Ketinggian permukaan bumi adalah jarak vertikal suatu tempat dari permukaan laut. Dengan demikian, permukaan laut memiliki ketinggian nol meter. Variasi ketinggian tempat dalam suatu wilayah disebut relief. Peta topografi juga biasa digunakan untuk memetakan wilayah yang sempit. Di Indonesia, peta topografi menggunakan skala 1 1 1 1 Hal-hal yang penting dalam peta topografi dalah sebagai berikut 1 proyeksi peta topografi kadang-kadang tidak dicantumkan, kecuali dengan tujuan penelitian; 2 banyak simbol yang terlihat sebagaimana objeknya sehingga mudah dimengerti; 3 menggambar garis kontur. Garis kontur ialah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang sama ketinggiannya. Garis kontur merupakan salah satu cara menyatakan relief pada peta. Jarak vertikal antara garis kontur yang berurutan disebut interval kontur. Besarnya interval selalu seragam pada setiap peta kontur. Penampang melintang interval kontur Dari gambar tersebut terlihat bahwa interval konturnya berupa garis vertikal DD1, CC1, BB1 dan AB2. Besarnya tiap-tiap interval ialah 10 meter. Adapun kesetaraan horizontal adalah jarak horizontal antara dua garis kontur yang berurutan bukan jarak di sepanjang lereng antara dua garis kontur. Pada gambar di atas, kesetaraan horizontalnya ialah garis-garis BB2, CB1, DC1, dan ED1, untuk garis kontur 40 dan 30 meter, 30 dan 20 meter, 20 dan 10, serta 10 dan 0 meter. Semakin curam suatu lereng akan semakin kecil kesetaraan horizontalnya dan semakin rapat pula garis-garis konturnya, meskipun in- terval konturnya sama. Bagian-bagian permukaan bumi yang menonjol maupun melengkung diproyeksikan pada bidang datar. Sebagai contoh, lihat gambar Titik potong antara garis A - B dengan garis-garis kontur 0, 100, 200, 300, 400, 500 m, diproyeksikan pada bidang datar R - S, sesuai dengan skala ketinggiannya elevasinya. Titik-titik skala elevasi kita hubungkan dengan garis, maka didapatkan gambar. Gambar tersebut merupakan relief permukaan bumi yang sebenarnya. 2 Peta khusus peta tematik adalah peta yang menggambarkan kenampakan- kenampakan tertentu di permukaan bumi. Peta-peta yang termasuk peta khusus ialah sebagai berikut. a Peta iklim, yaitu peta yang menggambarkan iklim suatu wilayah atau negara di dunia. b Peta perhubungan, yaitu peta yang menggambarkan perhubungan udara, laut antarwilayah atau antarnegara lain. c Peta persebaran penduduk, yaitu peta yang menggambarkan persebaran penduduk dalam suatu wilayah atau negara. d Peta persebaran hasil pertanian, yaitu peta yang menggambarkan persebaran hasil pertanian di suatu wilayah atau negara. e Peta pariwisata, yaitu peta yang menunjukkan tempat-tempat pariwisata di suatu wilayah atau negara. f Peta geologi, yaitu peta yang menggambarkan struktur batuan pada lapisan kulit bumi litosfer. g Peta tanah, yaitu peta yang menggambarkan jenis-jenis tanah. h Peta tata guna tanah atau lahan, yaitu peta yang menggambarkan bentuk-bentuk penggunaan tanah atau lahan yang ada hubungan- nya antara aktivitas manusia dan lingkungan geografisnya. Selain macam-macam peta seperti yang telah dikemukakan, ada pula peta yang disebut sebagai berikut. 1 Peta manuskrip, yaitu peta hasil penggambaran dengan tangan yang merupakan produk pertama suatu peta yang akan diproduksi menjadi peta. 2 Peta dasar atau peta kerangka, yaitu peta yang dijadikan dasar untuk pembuatan peta. 3 Peta turunan, yaitu peta yang diturunkan dari peta induk menjadi peta yang skalanya lebih kecil dari peta induknya. 4 Peta mental disebut juga peta kognitif, signatura kognitif, image atau skemata, yaitu peta yang berada di benak tiap orang dalam bentuk skema-skema secara imajinatif. Hal ini merupakan hasil kerja psikologis, melalui proses pengamatan dan penginderaan yang disertai atau diikuti dengan persepsi. Dengan demikian, peta men- tal bersifat subjektif karena bisa berbeda di antara tiap orang. 5 Peta digital, yaitu peta yang dibuat dengan komputer berdasarkan informasi keruangan. Informasi keruangan tersebut dinamakan data digital dan disimpan dalam disket. Peta tersebut dapat dilihat melalui layar monitor komputer. Bila diperlukan dapat pula dicetak.
Bentuklain adalah ladang angin skala utilitas, yang dibeli dengan kontrak atau grosir. Secara teknis, energi angin merupakan salah satu bentuk energi matahari. Fenomena yang kita sebut "angin" ini disebabkan oleh perbedaan suhu di atmosfer yang dikombinasikan dengan rotasi bumi dan geografi planet tersebut.
Kita menggunakan peta untuk berbagai tujuan, salah satunya adalah untuk menentukan arah. Saat ini, kita sudah menggunakan peta dalam bentuk digital, yaitu berupa aplikasi. Teknologi GPS pun membantu kita menentukan posisi dalam peta sebelum mengarahkan kita ke tempat tujuan. Tapi, tahukah kamu kalau ternyata terdapat beberapa jenis peta? Sebelumnya, kita pelajari dulu apa itu peta. Peta merupakan representasi simbolis bumi atau bagiannya yang kemudian digambar di permukaan datar. Kata peta map sendiri berasal dari kata mappa yang dalam bahasa Latin berarti kain. Hal tersebut karena dulu, peta digambar di atas kulit atau kain. Definisi Peta Peta juga didefinisikan sebagai gambaran permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dari ukuran aslinya. Isi peta mewakili beberapa area dan berisi rincian informasi geografis. Perbandingan antara jarak yang diukur pada peta dan jarak yang sesuai dengan di bumi disebut dengan skala. Skala merupakan elemen penting dari peta dan menetapkan batas informasi dan tingkat realitas. Baca juga Pengertian dan Komponen Sistem Informasi Geografis Saat ini, sudah banyak dibuat bermacam-macam jenis peta. Tapi, itu semua dapat kita sempitkan lagi, salah satunya adalah berdasarkan skala. Jenis peta berdasarkan skala dibagi menjadi lima, yaitu peta kadaster, peta skala besar, peta skala sedang, peta skala kecil, dan peta skala geografis. 1. Peta Kadaster Peta kadaster adalah jenis peta yang memiliki skala antara 1 100 hingga 1 Biasanya, peta ini digunakan untuk menggambarkan luas tanah maupun sertifikat tanah. 2. Peta Skala Besar Jenis peta ini adalah peta yang memiliki skala antara 1 hingga 1 Peta ini digunakan untuk menggambarkan daerah yang sempit, misalnya peta kelurahan, peta desa, peta kecamatan, dan peta kota. 3. Peta Skala Sedang Peta skala sedang memiliki skala antara 1 sampai dengan 1 Cakupan wilayah yang digambar dalam peta ini termasuk provinsi, pulau, dan sebagainya. 4. Peta Skala Kecil Peta jenis ini memiliki skala antara 1 sampai dengan 1 Daerah yang digambar pun cukup luas, misalnya satu negara. 5. Peta Skala Geografis Jenis peta yang terakhir ini memiliki skala yang lebih kecil dari 1 Karena skalanya yang kecil, wilayah yang termasuk ke dalam peta pun lebih luas. Peta yang memiliki skala sekecil ini biasanya adalah peta benua dan peta dunia. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsDefinisi PetaGeografiGPSJenis PetaKelas 10Penunjuk ArahPeta
Jenispeta berdasarkan skala Peta kadaster Peta skala besar Peta skala menengah Peta yang tepat untuk mengisi tanda X adalah. a. peta rencana tata ruang wilayah b. peta Pulau Kalimantan c. peta dunia d. peta kota e. peta provinsi a Peta kadaster adalah peta yang memiliki skala besar antara 1 : 100 1 : 5.000.
Setiap peta pasti memiliki skala peta. Dengan skala, pembaca atau pengguna peta bisa tahu persis jarak atau luas kenampakan permukaan bumi yang peta adalah perbandingan jarak antara dua titik sembarang di peta dengan jarak horisontal kedua titik tersebut di permukaan bumi dengan satuan ukuran panjang yang mengenai skala peta ini sangat penting bagi pembuat peta, maupun pembaca ini akan menjelaskan tentang skala peta, termasuk pengertiannya, fungsi, jenis dan cara menghitung skala yang dimaksud dengan skala peta?Secara ringkas, pengertian skala peta adalah perbandingan antara jarak 2 titik pada peta dengan jarak nyata di permukaan peta adalah perbandingan jarak antara dua titik sembarang di peta dengan jarak horisontal kedua titik tersebut di permukaan bumi dengan satuan ukuran panjang yang sama.Selain itu, skala peta juga dapat diartikan sebagai perbandingan antara jari‑jari globe dengan jari‑jari bumi spheroid.Setiap peta memiliki skala, misalnya saja 1 dari skala di atas adalah bahwa setiap 1 cm jarak di peta, sama dengan cm jarak yang sebenarnya di mudah, pengertian dari skala di peta bisa dipahami dengan rumus di bawah iniSkala = Jarak pada peta/ jarak sebenarnyaAngka perbandingan pada skala harus menggunakan satuan ukuran yang sama, contohnya saja cm, inci, yard, dan lain catatan, maksud dari jarak pada peta adalah jarak horizontal pada bidang datar. Jadi, pengukuran jarak berdasarkan skala juga harus memperhatikan proyeksi peta yang digunakan, serta kenampakan relief di skala pada petaSkala peta memiliki peranan yang sangat skala pada peta adalah untuk membantu pembaca atau pengguna peta untuk menghitung atau memperkirakan ukuran jarak, luas di lapangan/permukaan bumi berdasarkan kenampakannya di itu, skala adalah hal penting dalam pembuatan peta dan tidak boleh ada kesalahan di dalamnya. Skala akan menjadi patokan saat membuat peta agar peta tersebut memberikan gambaran kenampakan objek dengan skala peta dan cara membacanyaSetidaknya ada 3 tiga jenis cara untuk menyatakan skala peta. Jenis skala peta tersebut adalahSkala angkaSkala grafisSkala verbalSkala angkaSkala angka adalah jenis skala yang paling sering digunakan. Menggunakan cara ini, skala dinyatakan dengan dituliskan sebagai perbandingan antara jarak di peta dengan jarak di contoh, peta rupabumi RBI memiliki skala 1 1 1 1 dan 1 grafisSkala grafik graphical scale line adalah skala yang ditunjukkan oleh garis lurus yang dibagi‑bagi menjadi satuan atau segmen yang sama panjang, setiap segmen menunjukkan panjang yang sebanding di grafis ini sangat cocok digunakan pada peta yang dicetak atau ditampilkan dalam berbagai ukuran kertas atau ukuran ini dikarenakan perubahan ukuran skala grafis peta akan menyesuaikan denganperubahan ukuran penyesuaian ukuran kertas saat proses cetak atau karena perubahan ukuran di dalam file akibat proses zooming editing dimensi bagaimanapun perubahan ukuran peta, skala grafis pasti tetap grafis dapat ditampilkan dengan style yang berbeda-beda, bisa sederhana atau dapat pula didesain dengan variasi yang ini adalah contoh beberapa style skala grafis yang tersedia di software peta berbentuk skala grafisSkala verbalSkala verbal adalah skala peta yang dinyatakan dengan kalimat dari skala verbal adalah one inch to one jarak 1 inci pada peta mewakili jarak 1 mil di ini tampak repot karena seperti harus berpikir dua kali. Namun, kadang-kadang skala verbal juga lebih cepat dipahami jika kita familiar dengan satuan yang digunakan. Misal, skala 1 akan lebih cepat dipahami jika dinyatakan dengan 1 cm di peta sama dengan 1 km di jenis ini banyak digunakan pada peta-peta jaman dulu dan sangat jarang digunakan di masa menghitung skala peta beserta rumus perhitungannyaUntuk melakukan perhitungan skala peta, kita harus memahami rumus umum menghitung skala, yaituSkala = Jarak pada peta/ jarak sebenarnyaCara menghitung skala peta jika diketahui jarak sebenarnyaPada kasus pertama, kita memiliki dua informasi yang sudah kita ketahui, yaitu jarak pada peta, dan jarak sebenarnya di permukaan menghitung skala peta ini, kita bisa gunakan rumus dasar menghitung skala jarak Kota A dan B di peta adalah 8 cm, sedangkan jarak sebenarnya Kota A dan B adalah 160 KM. Jadi, berapakah skala petanya?Rumus menghitung skala pada peta adalah = Jarak pada peta/ jarak sebenarnyaSkala = 8 cm / 160 kmSkala = 8 cm/ cmSkala = 1 / skala petanya adalah 1 menghitung skala peta dengan peta lain yang diketahui skalanyaPada kasus kedua, kita memiliki dua peta. Peta pertama memiliki skala 1 sedangkan peta kedua adalah peta yang belum diketahui diminta untuk menghitung skala peta untuk menghitungnya adalah sebagai berikutPertama tentukan jarak dua titik, misal titik A dan titik B di peta pertama, lalu ukur jaraknya. Misal jaraknya adalah 10 ukur jarak titik A ke titik B di peta kedua. Misal hasil pengukuran jarak kedua titik adalah 5 menghitung skala pada peta menggunakan peta lain, gunakan rumus iniPenyebut skala adalah angka yang berada di belakang tanda titik dua pada skala. Dalam kasus ini, penyebut skala pada peta pertama adalah rumus tersebut, maka skala peta kedua adalahBerdasarkan hasil perhitungan, skala peta kedua adalah 1 menghitung skala peta dengan garis konturKita dapat menghitung skala peta dengan garis kontur yang terdapat pada Kontur yaitu garis-garis pada peta yang menghubungkan titik-titik yang memiliki ketinggian yang sama dari permukaan air adalah dengan menggunakan rumus berikut contour interval, dalam meter = 1/2000 x penyebut skalaCI Contour Interval adalah selisih ketinggian antara dua garis kontur yang dinyatakan dalam meter. Contour Interval sering disebut jarak antara garis menghitung skala peta menggunakan garis kontur adalah sebagai berikutLihat interval kontur pada peta. Misal diketahui interval konturnya adalah 12,5 skala menggunakan rumusnya’ = 1/2000x penyebut skala12,5 = 1/2000 x penyebut skalaPenyebut skala = 2000x 12,5Penyebut skala = berdasarkan perhitungan, skala peta tersebut adalah 1 menghitung skala peta dengan garis lintang dan bujurKita juga dapat menghitung skala peta berdasarkan garis lintang dan bujur. Kurang lebih beginilah caranyaPastikan lokasi area yang dipetakan, terletak di garis lintang berapa sampai berapa. Lalu cari perkiraan jarak antara dua garis bujur/ lintang pada area tersebut. Misal, area peta kita berada di ekuator. Maka ancar-ancarnya adalah 1 derajat lintang berjarak sekitar 111,332 jarak dua garis lintang pada peta tersebut dan catat selisihnya. Misal, jarak pada peta antara garis 0o ke 0o 30 menit adalah 1 selisih antara dua garis lintang. Pada contoh ini kita menghitung selisih antara garis 0o ke 0o 30 menit, yaitu selisihnya 30 jarak sebenarnya berdasarkan selisih lintang. Selisih lintang adalah 30 menit, sedangkan 1 derajat = 60 jarak antar garis tersebut adalah = 30/60 x 111, 332 km = kmMenghitung skala peta dengan rumus dasar bahwa skala peta = jarak di peta/ jarak skala peta tersebut adalah 1 cm mewakili 55,666km, atau jika dinyatakan dengan skala angka, maka skala peta tersebut adalah 1 ini sangat jarang dilakukan karena rumit. Kita harus mengetahui berapa jarak lintang atau bujur berdasarkan lokasi daerah yang ini sangat dipengaruhi oleh proyeksi yang digunakan, angka jarak antar lintang atau bujur ini biasanya merupakan angka perkiraan itu, alasan lainnya adalah karena biasanya perhitungan skala dapat dilakukan dengan tiga cara lainnya seperti yang dijelaskan di menghitung jarak sebenarnya berdasarkan petaUntuk menghitung jarak sebenarnya berdasarkan jarak dipeta, kita bisa memodifikasi rumus dasar skala peta menjadiJarak sebenarnya = Jarak pada peta x penyebut skalaContoh, pada peta dengan skala 1 jarak titik X ke titik Z adalah 4 jarak sebenarnya di lapangan antara titik X ke titik Z adalah=Jarak sebenarnya = Jarak pada peta x penyebut skala = 4 cm x = cm = 2 dan memperkecil skala petaSebelum melakukan perbesaran atau pengecilan skala, kita harus memahami beberapa prinsip dalam memperkecil skala petaPrinsip pertama, pengecilan skala peta diikuti dengan adanya proses generalisasi pada objek yang generalisasi peta ini dapat berupa generalisasi grafis yang membuat “gambar” objek mengalami perubahan seperti adanya penyederhanaan atau dapat pula berupa generalisasi pada informasi tematiknya. Misal peta penutup lahan yang tadinya memiliki 12 kelas, setelah diperkecil skalanya, peta tersebut jadi hanya memiliki 7 generalisasi ini sangat bergantung pada seberapa besar perubahan atau pengecilan skala peta yang dalam memperbesar skala petaPrinsip kedua, perbesaran skala peta diikuti dengan adanya penambahan informasi pada peta hasil ini merupakan kebalikan dari proses generalisasi seiring dengan skala peta yang semakin besar, maka kenampakan objek harusnya menjadi semakin ini bisa terkait dengan kedetilan grafis. Misal karena perbesaran skala, kelok-kelok sungai atau kelok-kelok garis pantai yang sebelumnya tidak terlihat jadi ini juga bisa berupa kedetilan informasi tematiknya. Misal, karena perbesaran skala, kelas jalan yang sebelumnya hanya menampilkan jalan arteri kemudian dapat ditampilkan kelas jalan yang lebih detil, misal jalan lokal dan jalan prinsipnya, setiap proses perubahan baik perbesaran maupun pengecilan skala peta menimbulkan beberapa konsekuensi dan membutuhkan perhatian khusus oleh pembuat pengubahan skala peta ini harus dilakukan dengan skala peta dengan tanpa melakukan penambahan informasi atau penghilangan informasi yang drastis hanya bisa dilakukan jika perbesaran atau pengecilan skala peta ini tidak terlalu besar, sehingga kenampakan-kenampakan peta bisa dipertahankan seperti pada peta memperbesar dan memperkecil skala petaDengan memperhatikan hal tersebut, berikut ada beberapa cara atau metode untuk memperbesar atau memperkecil skala peta, di antaranyaMetode gridMetode Union jackMenggunakan alat pantographMenggunakan alat map-o-graphMenggunakan software GISMetode gridCara memperbesar dan memperkecil skala peta menggunakan metode grid dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikutBuat grid dengan bentuk bujur sangkar di peta sumber atau peta yang akan diperbesar/diperkecil. Misal dengan ukuran 2 x 2 grid bujur sangkar di kertas kosong dengan ukuran jumlah perbesaran/pengecilan dikali dengan ukuran grid di peta asli. Misal jika ingin memperkecil sebesar setengahnya, maka kita gambar grid dengan ukuran 4 x 4 cm. Jumlah grid di peta dan kertas kosong harus sama grid bujur sangkar di peta kosong dibuat, peta dapat digambar ulang di kertas kosong. Grid-grid ini akan sangat membantu proses penggambaran peta memperbesar dan memperkecil skala peta dengan metode grid square. Sumber Iswari Nur HidayatiMetode Union jackCara memperbesar dan memperkecil skala peta menggunakan metode union jack sama dengan menggunakan metode terletak pada bentuk grid yang digunakan untuk membantu penggambaran petanya. Jika pada metode grid penggambaran dilakukan dengan grid berbentuk persegi, maka pada metode union jack grid ini ditambah dengan dua garis alat pantographPantograph adalah alat yang digunakan untuk memperbesar dan memperkecil skala. Pantograph memiliki bagian berupa lengan, kaca pengamat dan tempat memperbesar atau memperkecil skala peta menggunakan alat pantograph, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikutHitung pengaturan lengan pantograf dengan menggunakan rumusSkala faktor = m/M x 500dimanam = skala peta yang akan diubahM = skala peta yang diinginkanSedangkan 500 merupakan konstanta peta akan diperbesar 5 kali, maka skala faktor = 1/5 x 500 = pantograph, peta dan skala pantograph sesuai kebutuhan. Sesuai perhitungan, maka lengan pantograph diatur pada skala faktor pantograph pada peta yang akan diubah, tepat di ujung jarum sesuai dengan bentuk peta, maka kertas akan otomatis menggambar peta sesuai dengan perbesaran/pengecilan memperbesar dan memperkecil skala peta menggunakan pantographMenggunakan alat map-o-graphUntuk memperkecil dan memperbesar skala peta, juga bisa dilakukan dengan alat yang bernama Map-o-graph. Alat ini sudah dilengkapi dengan lensa yang dapat digerakkan ke atas maupun ke bawah. Sebenarnya, alat ini merupakan salah satu tipe optical pantograph, di mana ada alat optik di ini sudah banyak ditinggalkan karena alatnya yang sudah sangat terbatasAlat map-o-graph untuk memperbesar dan memperkecil skala petaMenggunakan software GISIni merupakan metode memperkecil dan memperbesar peta yang paling umum digunakan di era sekarang karena ketersediaan software GIS, keberadaan data-data digital, dan kemampuan sumberdaya manusia dan sangat mudah. Untuk melakukannya, kita hanya butuh mengganti angka skala pada saat melakukan proses layout berbicara tentang peta, maka tidak lepas dengan yang namanya skala peta. Dengan skala, pembaca atau pengguna peta bisa tahu persis berapa perbandingan permukaan bumi yang nyata dengan yang ditampilkan lewat artikel ini, kita belajar mengenai skala peta, meliputipengertian skala peta,fungsi skala pada petajenis-jenis skala petacara menghitung skala petacara memperbesar dan memperkecil skala ada pertanyaan ataupun diskusi, jangan ragu untuk menuliskannya di kolom komentar di bawah artikel ini bermanfaat. PerjalananOSS: Versi 1.0 & 1.1. Kemunculan UU Cipta Kerja. OSS Berbasis Risiko. Usaha Mikro Kecil vs Usaha Non Mikro Kecil. Penjelasan Jenis Risiko. KBLI 2020 dalam OSS Berbasis Risiko. Yang Terbaru di OSS Berbasis Risiko. Daftar Pustaka. 6 Agustus 2021 16.56 pm Prisca Kesuma Wardhani. 59Uv.
  • 0p3hdp9jw6.pages.dev/183
  • 0p3hdp9jw6.pages.dev/260
  • 0p3hdp9jw6.pages.dev/276
  • 0p3hdp9jw6.pages.dev/203
  • 0p3hdp9jw6.pages.dev/133
  • 0p3hdp9jw6.pages.dev/308
  • 0p3hdp9jw6.pages.dev/343
  • 0p3hdp9jw6.pages.dev/45
  • 0p3hdp9jw6.pages.dev/160
  • berikut ini yang bukan termasuk dalam jenis skala peta adalah